View My Stats
View My Stats

Senin, 24 Januari 2011

Energi Listrik

Saat ini jaman semakin maju, dan penggunaan energi listrik sangatlah effisien, tidak seperti dahulu lagi dimana untuk keperluan yang sama konsumsi daya listrik menjadi lebih rendah.
Penggunaan jenis lampu di atas bagi masyarakat Indonesia sebenarnya dianjurkan, hal ini dikarenakan pasoakn energi listrik di negara kita tidak sebanding dengan jumlah kebutuha daya listrik, apalagi pada beban-beban puncak. Pada saat beban normal biaya pasoak energi listrik dapat dikatakan standar, namun pada saat beban puncak, pikah pengelola listrik harus menghidupkan generator cadangan dimana sumber energi putarnya didapat dari, batu-bara, minyak bumi dan gas. Sumber-sumper energi ini memiliki harga yang berbeda. Misal harga batu-bara lebih murah dibandingkan dengan minyak diesel, namun tidak dengan serta merta kita dapat menghentikan pasoak dari energi minyak diesel. hal ini dikarenakan pembangkit-pembangkit yang tersebar di negara kita kebanyakan menggunakan energi diesel. Untuk mengubah menjadi energi batu-bara membutuhkan energi yang besar sekali. Dan kemungkinan memerlukan waktu yang lama. Dengan demikian kita dalam waktu sekian lama masih mengandalkan APBN untuk mengoperasikan generator-generator yang menggunakan energi minyak diesel.
Dari kenyataan di atas sebenarnya kita dapat ikut andil dalam mengurangi beban-beban puncak pada jam 18.00 sd 22.00. Apa kiat-kiat kita, saya punya dua saran, tentunya kita harus berkorban dulu, yaitu dengan memiliki lampu energensy, dimana lampu ini kita chas pada siang hari dan pada malam hari kita hidupkan, tentunya lampu ini dipasang pada ruang-ruang yang kurang representatif, misal kamar mandi dimana kekuatan cahaya tidak membutuhkan tingkat kecerahan yang tajam. bayangkan jika semua pelanggan PLN menggunakan satu lampu energensi untuk kamar mandi saja tentunya kita dapat menghitung penurunan beban puncak. Misal kamar mandi menggunakan lampu 15 watt setiap rumah. Nah jika pelanggan PLN itu sekitar 2 juta orang, berarti besar daya listrik yang berkurang adalah 15 kali 2.000.000 sebesar 30.000.000 watt atau 30 Mwatt. Wah ternyata besar juga. Bila selain kamar mandi juga dipasang lampu energensy tentunya pada saat beban puncak dapat dapat diturunkan dan biaya pengoperasian akan menurun.
Kita dalam berpartisipasi cukup mengeluarkan uang sebesar Rp. 15.000,00 sd Rp. 50.000.00 saja tinggal kita memilih yang harga berapa. Keuntungan kita yaitu kita dapat menekan biaya listrik bulanan sekitar 2% sd 10% tergantung kita. kenapa tidak lebih dari 10% ? Kita tahu bahwa energi listrik saat ini tidak hanya unuk penerangan saja Betul khan ?
Nah sekarang ada lagi nih
Sebenarnya negara kita itu sudah mencanangkan program Nuklir hanya saja pemahaman masyarakat tentang Nuklir masih awam sehingga terkesan masyarakat kita itu menolak akan keberadaan energi Nuklir. Pada hal di negara-negara lain sudah banyak yang pasang itu energi nuklir untuk kemanusaan (dalam hal ini untuk pembangkit listrik) Kita harus tahu besar pasokan dari Pembangkit Listrik Tenaga Air itu tidak lebih dari 25% saja dan untuk meningkatkan pasokan dengan PLTA itu agak susah juga walaupun ada kiat-kiat tertentu yang harus kita lakukan. Untuk energi alternatif lihat blog saya di http://listrikterbarukan.blogspot.com/ disana ada beberapa model energi listrik terbarukan.
Tentunya kita dapat berfikir sejenak bagaimana kita dapat secara bersama-sama memajukan negeri ini. Tanpa dukungan dari Masyarakat Indonesia sendiri sangatlah mustahil negara kita yang subur ini yang amat kita banggakan dan kita cintai ini menjadi negara yang maju aman, adil dan makmur.
JAYA INDONESIAKU

My email : joko_jetak@yahoo.co.id
My facebook : Ismujoko
Kritik dan saran sangat kami harapkan demi memperluas cakrawala kita tentang Indonesiaku







Tidak ada komentar:

Posting Komentar